Tag: Riset

Nggak Harus 10 Ribu Langkah Sehari, Ini Temuan Riset soal Kunci Hidup Panjang Umur

Jakarta

Sering mendengar bahwa jalan kaki 10 ribu langkah sehari adalah cara untuk menjaga kesehatan jantung, bahkan bisa bikin hidup panjang umur? Baru-baru ini, ilmuwan menemukan fakta berbeda lho. Menurutnya, sebenarnya untuk hidup sehat, langkah yang dicapai sehari tak perlu mencapai 10 ribu. Bagaimana tuh?

Umumnya, seseorang dianjurkan untuk berjalan kaki 10 ribu sehari. Namun studi terbaru menyebut, angka tersebut sebenarnya tidak memiliki dasar ilmiah. Dipimpin oleh Universitas Granada (UGR) dan Universitas Iowa, temuan menunjukkan berjalan 8.000 langkah setiap hari, atau sekitar 6,4 km, sebenarnya sudah cukup untuk membantu seseorang hidup panjang umur.

Diterbitkan minggu ini di Journal of American School of Cardiology, penelitian ini mengidentifikasi jumlah langkah optimum yang dapat memberikan manfaat terbesar bagi kebanyakan orang. Riset tersebut menunjukkan efek berjalan kaki juga sebenarnya berkaitan dengan kecepatan berjalan.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Secara tradisional, banyak orang berpikir bahwa Anda harus mencapai sekitar 10.000 langkah sehari untuk memperoleh manfaat kesehatan, sebuah gagasan yang muncul di Jepang pada tahun 1960an tetapi tidak memiliki dasar sains,” kata penulis utama studi tersebut, Profesor Francisco B. Ortega dari Departemen Pendidikan Jasmani dan Olahraga UGR, dikutip dari Each day Data, Selasa (31/10/2023)..

“Kami telah menunjukkan untuk pertama kalinya bahwa semakin banyak langkah yang Anda ambil, semakin baik, dan tidak ada jumlah langkah berlebihan yang terbukti berbahaya bagi kesehatan,” imbuhnya. Sembari ia menjelaskan, 7.000-9.000 langkah sehari pun cukup untuk meningkatkan kesehatan.

Di samping itu, riset tersebut juga menyoroti bagaimana berjalan cepat lebih efektif meningkatkan kesehatan dibandingkan berjalan dengan langkah lambat. Berkaitan dengan risiko kematian akibat penyakit kardiovaskular, sebagian besar manfaatnya terlihat pada sekitar 7.000 langkah.

Deretan Movie Horor Terseram Menurut Riset, Yakin Berani Nonton?

Jakarta

Seiring momen Halloween, menonton movie horor rupanya punya efek tersendiri bagi kesehatan. Pasalnya, saking seramnya, beberapa movie horor bisa menyebabkan lonjakan detak jantung yang tinggi. Seperti apa penjelasannya?

Setiap tahun sejak 2020, Science of Scare Undertaking mengkurasi movie horor terbaik pada tahun tersebut. Sebanyak 250 penggemar movie dipilih untuk menonton serangkaian movie horor berbahasa Inggris sambil dilengkapi dengan monitor detak jantung. Kemudian, hasilnya pada monitor tersebut dianalisis untuk mengetahui movie mana yang menyebabkan lonjakan detak jantung tertinggi.

Tahun ini, proyek tersebut dibuat lebih element untuk mendapatkan hasil yang lebih rinci. Tidak hanya berfokus pada detak jantung, sistem skor baru tahun ini menggabungkan detak jantung (diukur dalam detak per menit BPM), dan varian detak jantung (diukur dalam milidetik, atau m/s).


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kedua skor tersebut kemudian digabungkan untuk menghasilkan skor Science of Scare dari 100 dan menentukan movie horor mana yang tergolong paling menyeramkan.

Tahun ini, mereka menemukan pada movie horor paling menyeramkan adalah ‘Sinister’. Meski movie tersebut telah berusia lebih dari satu dekade sejak rilisnya pada 2012, movie tersebut tetap dinilai sebagai movie horor paling menyeramkan.

Menurut temuan Science of Scare Undertaking, movie Sinister memiliki skor menakut-nakuti secara keseluruhan sebesar 96/100 dengan lonjakan detak jantung tertinggi yang tercatat mencapai 131 BPM, lebih dari dua kali lipat rata-rata detak jantung istirahat sebesar 64.

Di posisi kedua ada movie Host yang rilis 2020, disusul Skinamirink di posisi ketiga. Kemudian pada peringkat keempat ada movie Insidious, disusul dengan beberapa movie horor lainnya yakni The Conjuring, Hereditary, Smile, The Exorcism of Emily Rose, Hell Home LLC, dan Speak To Me.

Nonton Horor Malah Bikin ‘Glad’

Dikutip dari Livestrong, psikolog klinis berlisensi dan asisten profesor psikologi klinis di College of Pennsylvania di Philadelphia Alissa Jerud, menjelaskan, adegan seram movie horor akan memacu rilisnya hormon adrenalin, yang mengaktifkan respons ‘struggle or flight’ pada tubuh. Efeknya, jantung berdebar kencang dan otot menegang, yang kemudian mengindikasikan perasaan gembira.

Ia juga menyinggung saran penelitian pada Desember 2020 yang menyebut, meskipun timbul rasa takut, seseorang yang menonton movie horor tersebut pada akhirnya menyadari bahwa dirinya aman. Karena itulah, sensasi panik yang timbul akibat movie horor bisa memicu kegembiraan tersendiri.

Simak Video “Minum Kopi Tidak Terbukti Bikin Sakit Jantung
[Gambas:Video 20detik]
(vyp/kna)

Riset Sebut Kasus Stroke Bakal Naik Drastis Beberapa Tahun ke Depan, Ini Gegaranya

Jakarta

Serangan stroke tak hanya menghantui orang-orang berusia lanjut, melainkan juga orang-orang muda dengan kisaran usia 20 hingga 30 tahun. Lebih lagi baru-baru ini, Organisasi Stroke Dunia-Komisi Neurologi Lancet melaporkan bahwa dalam beberapa tahun mendatang, jumlah pasien stroke akan meningkat pesat di seluruh dunia. Mengapa demikian?

Tak hanya gegara kedatangannya yang seringkali mendadak tanpa ‘aba-aba’ beruba gejala tertentu lebih dulu, penyakit stroke juga ditakutkan lantaran berisiko menimbulkan kecacatan permanen.

Kemudian laporan dari Lancet baru-baru ini menyebut, jumlah orang yang meninggal dunia akibat stroke di seluruh dunia kemungkinan akan meningkat sebanyak 50 persen pada 2050, dengan 10 juta orang meninggal karena stroke setiap tahunnya.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dikutip dari Medical Information At present, saat ini, tercatat ada 15 juta orang di seluruh dunia menderita stroke setiap tahunnya. 5 juta dari orang-orang ini meninggal, sementara 5 juta lainnya masih hidup dengan kecacatan. Diketahui, stroke adalah penyebab kematian kedua terbesar dunia, setelah penyakit jantung iskemik.

Selain itu, laporan tersebut juga mencatat bahwa kasus stroke meningkat pesat di kalangan orang dewasa berusia kurang dari 55 tahun. Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), pada kebanyakan kasus, stroke dapat dicegah dengan perubahan gaya hidup berupa:

  • Makan Sehat
  • Aktif secara fisik
  • Tidak merokok
  • Membatasi asupan alkohol

Apa Penyebabnya?

Ahli saraf dari Universitas Columbia, dr Joshua Z. Willey, menyebut salah satu penyebab stroke paling signifikan adalah kondisi hipertensi, yang seringkali tidak diobati dengan baik dan tidak terdeteksi.

Kemudian kepala penelitian dan pengembangan di VA St. Louis Well being Care System, Ziyad Al-Aly, menyebut epidemi obesitas world adalah penyebab utama kasus stroke. Ditambah, kasus diabetes sebagai faktor stroke lainnya juga meningkat di dunia.

Sedangkan Profesor Madya Monash College, Monique Kilkenny, mencatat bahwa masalah lingkungan dan kualitas udara, termasuk masalah polusi, berkontribusi terhadap peningkatan prevalensi stroke saat ini.

Simak Video “Seberapa Penting Menyederhanakan Istilah Medis ke Masyarakat Awam?
[Gambas:Video 20detik]
(vyp/vyp)

Psychological Gen Z Lebih Lemah dari Milenial Cuma Mitos, Hasil Riset Ungkap Faktanya


Jakarta

Kerap muncul persepsi generasi Z atau mereka yang lahir di tahun 1997 sampai dengan 2012 mentalnya lebih lemah dibandingkan generasi sebelumnya yakni milenial dan X. Hasil survey di 2022 dari Jakpat, yakni aplikasi on-line yang terbiasa melakukan riset dengan para responden di Indonesia, menunjukkan persentase perbedaan masalah psychological di antara generasi cukup signifikan.

Ada 59,1 persen generasi Z yang mengalami gangguan kesehatan psychological, sementara angka lebih kecil berada di generasi milenial yakni 39,8 persen, hanya 24,1 persen generasi X yang dilaporkan mengalami gangguan psychological berdasarkan 1.870 responden.

dr Khamelia Malik dari Persatuan Dokter Spesialis Kesehatan Jiwa Indonesia (PDSKJI) menyebut kebanyakan generasi Z dibayangi masalah psychological merupakan hal kompleks. Banyak faktor yang bisa melatarbelakangi laporan tersebut, termasuk isolasi sosial saat pandemi.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hal senada yang juga diutarakan Nimaz Dewantary, psikolog klinis. Dirinya melihat laporan generasi Z yang dianggap mentalnya lebih lemah ketimbang milenial dan X perlu dianalisis lebih lanjut.

Pasalnya, semua generasi berisiko mengalami gangguan kesehatan psychological. Bahkan, kasus gangguan psychological misalnya OCD disebut Nimaz sejak tahun 1700 sudah dilaporkan.

“Saat ini memang yang diketahui generasi Z lebih tinggi dalam mereport keluhannya,” beber Nimaz dalam konferensi pers Hari Kesehatan Jiwa Sedunia 10 Oktober.

Namun, tidak menutup kemungkinan faktor lain yang terlihat menunjukkan generasi Z lebih banyak mengalami masalah psychological adalah tekanan dari media sosial.

“Sebenarnya mungkin bukan lebih banyak, dari dulu memang sudah ada. Tapi ya itu lagi-lagi generasi Z lebih banyak melaporkan keluhan, kaitannya memang tekanannya juga bertambah di media sosial, apa-apa dilihat, kemudian akses untuk tahu tentang kondisi psychological juga lebih banyak,” pungkasnya.

Simak Video “Ini yang Dilakukan Jika Temui Penderita Hoarding Dysfunction
[Gambas:Video 20detik]
(naf/kna)

Terbukti Lewat Riset! Tak Cuma Bikin Melek, Sedahsyat Ini Efek Kopi Pagi Hari

Jakarta

Bagi sebagian orang, hari tak akan komplit jika pagi hari tidak diawali dengan secangkir kopi. Rupanya nggak hanya bikin melek, kopi memang bisa membawa banyak manfaat baik buat tubuh.

Diketahui, kandungan kafein dalam kopi juga merangsang Sistem Saraf Pusat (SSP). Kandungan tersebut dapat meningkatkan metabolisme energi di seluruh otak. Dikutip dari healthshots, berikut beberapa manfaat lain yang bisa didapatkan dengan meminum kopi:

1. Meningkatkan kewaspadaan dan fokus

Manfaat yang dimiliki kopi hitam ada pada kandungan kafein yang ada di dalamnya. Kandungan inilah yang menjadi stimulan alami sehingga dapat menghambat adenosin untuk membantu seseorang tetap terjaga dan waspada.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut ahli minuman kopi tanpa tambahan gula maupun susu dapat memberikan manfaat tersebut.

2. Meningkatkan kinerja fisik

Kandungan kafein dalam kopi dapat meningkatkan adrenalin hingga memungkinkan seseorang mendorong batas fisik seseorang selama latihan. Selain itu kopi juga dapat meningkatkan daya tahan serta membantu tujuan seseorang menjadi lebih bugar.

3. Memiliki antioksidan yang melimpah

Kopi menjadi sumber antioksidan seperti asam klorogenat. Senyawa asam klorogenat bisa membantu memerangi stres oksidatif, mengurangi peradangan, dan mendukung kesehatan secara menyeluruh.

4. Membantu mengendalikan berat badan

Bagi mereka yang sedang berusaha menurunkan berat badan, kopi bisa menjadi pendamping yang terbaik. Kandungan kafein di dalamnya yang dapat meningkatkan metabolisme dan pembakaran lemak bisa membantu turunkan berat badan.

Selain itu kopi dapat mengaktifkan sistem saraf, kemudian memberikan sinyal untuk memecah lemak tubuh. Walhasil, kopi bisa me jadi pilihan menu tepat untuk ‘teman’ eating regimen.

5. Meningkatkan temper

Bukan hanya bermanfaat bagi kesehatan fisik, kopi juga turut berkontribusi pada kesejahteraan psychological seseorang. Kopi yang memiliki kandungan kafein dapat merangsang pelepasan serotonin dan dopamin, bisa meningkatkan suasana hati, mengurangi risiko depresi, serta meningkatkan kesehatan psychological secara keseluruhan.

Meskipun kopi memiliki banyak manfaat, konsumsi minuman ini secara berlebihan juga bisa berdampak buruk bagi kesehatan. Asupan kafein yang berlebihan ke dalam tubuh dapat menyebabkan kegelisahan dan insomnia. Sehingga tidak berlebihan dalam meminum kopi, serta selalu mendengarkan isyarat yang diberikan oleh tubuh menjadi cara yang tepat untuk menjaga kesehatan tubuh.

Simak Video “Benarkah Sendok dan Kopi Dapat Atasi Kejang Anak?
[Gambas:Video 20detik]
(vyp/vyp)

Waduh! Sering Nge-vape Disebut Bikin Testis Mengecil, Begini Temuan Riset Terbaru


Jakarta

Banyak orang beranggapan, vape dan rokok elektrik bisa digunakan sebagai alternatif agar berhenti merokok konvensional. Namun sebenarnya, pengguna vape dan rokok elektrik pun tak luput dari risiko gangguan pernapasan. Bahkan rupanya, sebuah penelitian terbaru menemukan bahwa penggunaan vape dapat mengecilkan ukuran testis, menghambat gairah seks, dan menurunkan jumlah sperma.

Hal itu mengacu pada hasil riset oleh ilmuwan di Turki, yang kemudian dipublikasikan di Spanish-jurnal bahasa Revista Internacional de Andrologia. Mereka melakukan pengukuran ukuran testis tikus sebelum dan sesudah hewan tersebut terpapar asap rokok dan uap rokok elektrik. Sekaligus, ia mengidentifikasi biomarker stres dalam darah dan alat kelamin.

Ditemukannya, jumlah sperma tikus yang terpapar uap rokok elektrik adalah 95,1 juta sperma per mililiter. Sedangkan tikus yang tidak terpapar zat nikotin apa pun memiliki sperma dengan 98,5 juta per mililiter.

Kemudian, kelompok tikus yang terpapar asap rokok memiliki jumlah sperma terendah dari ketiganya, yaitu 89 juta sperma per mililiter. Testis mereka juga berukuran paling kecil dan beratnya lebih ringan dibandingkan tikus yang terpapar uap rokok elektrik.

“Harus dipertimbangkan bahwa meskipun cairan (rokok elektrik) dianggap tidak berbahaya dalam studi berhenti merokok, cairan itu dapat meningkatkan stres oksidatif dan menyebabkan perubahan morfologi pada testis,” tulis para peneliti dalam laporan mereka dikutip dari New York Submit, Minggu (10/9/2023).

Pada 2020, peneliti Denmark juga menemukan bahwa pria yang menggunakan rokok elektrik setiap hari memiliki jumlah complete sperma yang jauh lebih rendah dibandingkan pria yang tidak menggunakan vape.

Namun penulis penelitian ini mengatakan bahwa masih diperlukan lebih banyak information manusia untuk mendukung temuannya. Hal ini berkaitan dengan banyaknya masyarakat yang percaya, vape dan rokok elektrik bisa digunakan sebagai pengganti rokok konvensional.

“Untuk menjadi pilihan yang aman dalam studi berhenti merokok, dampaknya terhadap masyarakat perlu diberikan pencerahan,” ujarnya.

Simak Video “Aturan Vape di Indonesia Bakal Diperketat
[Gambas:Video 20detik]
(vyp/vyp)

Nggak Melulu Pangkas Porsi Makan, Ternyata Ini Trik Food regimen Paling Ampuh Kata Riset

Jakarta

Beredar anggapan, langkah pertama untuk menurunkan berat badan adalah mengurangi porsi makan, semakin baik jika langkah tersebut dibarengi upaya memperbanyak aktivitas fisik. Padahal rupanya, konsep ‘makan sedikit, gerak lebih’ malah lebih banyak menimbulkan efek merugikan daripada manfaat baik.

Menurut sebuah studi yang diterbitkan pada 2022 di jurnal Household Follow, para peneliti menegaskan bahwa dalam sebagian besar kasus, cara penurunan berat badan yang diberikan oleh dokter kepada pasien cenderung bersifat abstrak daripada praktis. Cara tersebut terlalu samar untuk memberikan manfaat yang signifikan dan tidak selalu memiliki dasar ilmu pengetahuan yang kuat.

Proses penurunan berat badan bukanlah satu solusi yang cocok untuk semua orang. Sebab, obesitas adalah masalah yang kompleks dipengaruhi oleh beragam faktor seperti genetika, pola makan, aktivitas fisik, dan lingkungan.

Para peneliti merekomendasikan cara atau pendekatan yang lebih efektif, yakni melakukan konseling gizi dengan ahli gizi. Langkah ini diyakini lebih akurat dan berdampak yang lebih baik bagi tubuh. Lantaran ahli gizi akan menyesuaikan program penurunan berat badan ini dengan kebutuhan serta kondisi kesehatan seseorang.

Tak hanya berkonsultasi dengan ahli gizi, pengelolaan waktu tidur juga penting dalam program penurunan berat badan. Seseorang yang tidur kurang dari tujuh jam per malam berisiko mengalami kenaikan berat badan dan peningkatan risiko penyakit seperti diabetes, hipertensi, stroke, dan penyakit jantung.

Terbukti Lewat Riset, 8 Kebiasaan Ini Bisa Perpanjang Umur sampai 20 Tahun


Jakarta

Gaya hidup sehat telah dikaitkan dengan kesehatan yang baik dan umur panjang. Para peneliti sekarang secara khusus mengidentifikasi delapan kebiasaan yang ketika diterapkan pada usia paruh baya, dapat meningkatkan umur panjang hingga lebih dari 20 tahun.

Tim peneliti mengevaluasi 700 ribu veteran antara usia 40 dan 99 yang terdaftar dalam Program Sejuta Veteran Urusan Veteran. Selama masa tindak lanjut, lebih dari 30 ribu peserta meninggal.

“Kami melihat semua penyebab kematian dalam penelitian ini menggunakan mannequin regresi hazard proporsional Cox dan umur panjang menggunakan metode multi-lifetable, menghitung umur panjang untuk veteran pria dan veteran wanita secara terpisah,” kata Xuan-Mai T. Nguyen, yang mempresentasikan penelitian tersebut. di Vitamin 2023, pertemuan tahunan utama American Society for Vitamin di Boston.

Dikutip dari Medical Day by day, studi tersebut menunjukkan bahwa orang yang mengadopsi delapan kebiasaan gaya hidup sehat pada usia 40 tahun hidup lebih lama dari yang lain. Mengadopsi perubahan gaya hidup berpotensi menambah 24 tahun kehidupan pria dan 23 tahun kehidupan wanita, kata para peneliti.

8 kebiasaan sehat tersebut antara lain:

  • Tetap aktif secara fisik
  • Hindari merokok
  • Kelola stres
  • Weight-reduction plan sehat
  • Hindari minuman beralkohol secara teratur
  • Tidur yang berkualitas
  • Pertahankan hubungan sosial yang positif
  • Tidak kecanduan opioid

Aktivitas fisik yang rendah, penggunaan opioid, dan merokok memiliki dampak terbesar pada umur, meningkatkan risiko kematian sebesar 30 hingga 45 persen.

Stres, pesta minuman keras, pola makan yang buruk, dan rutinitas tidur yang buruk meningkatkan risiko kematian sekitar 20 persen, sementara kurangnya hubungan sosial yang positif berkontribusi pada peningkatan 5 persen.

Studi ini membantu mengukur manfaat dari pilihan gaya hidup sehat seseorang dalam hal tahun-tahun yang ditambahkan ke masa hidup.

“Temuan penelitian kami menunjukkan bahwa menerapkan gaya hidup sehat penting untuk kesehatan masyarakat dan kesehatan pribadi. Semakin awal semakin lebih baik, tetapi bahkan jika Anda hanya membuat perubahan kecil di usia 40-an, 50-an, atau 60-an, itu tetap bermanfaat,” kata Nguyen.

Simak Video “Kisah Pekerja Kantoran Jakarta yang Rajin Lari Gegara Lama Nunggu Angkot
[Gambas:Video 20detik]
(kna/kna)

Riset Terpanjang Harvard Temukan Pola Makan yang Bisa Bikin Panjang Umur!


Jakarta

Tidak peduli berapa usia saat ini, atau berapa banyak junk meals yang telah dikonsumsi, ilmuwan menilai tidak ada kata terlambat untuk mulai memperbaiki pola makan yang buruk. Hal ini dianggap mempengaruhi umur panjang.

Studi terbaru di New England Journal of Medication meneliti sekitar 74.000 orang berusia antara 30 sampai 75 tahun selama lebih dari dua dekade. Selama waktu itu, mereka menganalisis pola makan dan kebiasaan gaya hidup mereka serta melacak perubahan apa yang terjadi.

Para peneliti menggunakan beberapa sistem penilaian untuk menilai kualitas weight loss program mereka, termasuk Indeks Makan Sehat Alternatif, yang dikembangkan oleh pakar nutrisi di Harvard T.H. Chan, Faculty of Public Well being.

Indeks memberikan skor rendah untuk makanan tidak sehat dan skor lebih tinggi untuk makanan sehat. Di antara makanan yang mendapat skor tinggi adalah buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan, biji-bijian, buncis, dan makanan kaya lemak tak jenuh dan asam lemak omega-3 yang menyehatkan jantung, seperti ikan, alpukat, dan minyak zaitun.

Beberapa makanan tidak sehat yang mendapat skor lebih rendah seperti daging merah dan olahan serta makanan tinggi natrium dan gula tambahan, seperti minuman manis, pizza, keripik kentang, dan makanan cepat saji lainnya.

“Orang yang meningkatkan makanan ‘skor tinggi’ sekitar 20 persen selama penelitian memiliki setidaknya 8 persen penurunan kematian selama masa penelitian dan penurunan 7 sampai 15 persen kemungkinan kematian akibat penyakit jantung,” kata Mercedes Sotos-Pieto, peneliti Harvard.

Sebagian besar peserta dalam penelitian berusia di atas 60 tahun. Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada kata terlambat untuk mendapatkan manfaat dari perbaikan kebiasaan makan.

Simak Video “Ideas Weight-reduction plan ala Fadli Zon yang Berat Badannya Turun 32 Kg
[Gambas:Video 20detik]
(kna/kna)

Terbukti Lewat Riset, Ternyata Ini Alasan Ngopi Pagi-pagi Ampuh Bikin Fokus ‘On’


Jakarta

Beberapa orang terbiasa mengandalkan secangkir kopi di pagi hari untuk memulai hari. Bagi mereka, produktivitas sepanjang hari baru akan bisa ‘on’ jika sudah ada asupan kafein. Lantas sebenarnya, benarkah secangkir kopi ini efektif bikin konsentrasi terjaga sepanjang bekerja atau beraktivitas, khususnya di pagi hari?

Menurut ahli saraf dan dokter pengobatan tidur dengan Charlottesville Neurology and Sleep Medication, W. Christopher Winter, memang tidak ada salahnya rutin mengkonsumsi kopi di pagi hari. Namun agar efek ‘melek’ benar-benar terasa, Winter merekomendasikan agar aktivitas ngopi dibarengi aktivitas lain seperti berdiri dekat jendela dan melangkah ke space luar rumah. Lebih baik lagi, jika kemudian disusul dengan aktivitas olahraga dan makan ringan.

“Perubahan neurokimia yang terjadi saat kita mengonsumsi kafein sangat kompleks dan berkaitan dengan perilaku dan isyarat seputar konsumsi kafein seperti halnya dengan sifat kimia sebenarnya dari minuman kopi,” ungkap Dr Winter, dikutip dari Prevention, Selasa (25/7/2023).

Seiring itu, sebuah studi yang dipublikasikan di Frontiers in Behavioral Neuroscience melakukan penelitian terhadap 47 orang terbiasa meminum kopi, setidaknya satu cangkir dalam sehari. Para peneliti meminta subjek untuk menghindari makanan dan minuman berkafein setidaknya tiga jam sebelum penelitian.

Kemudian, subjek-subjek tersebut diberikan duka kali pemindaian MRI. MRI pertama dilakukan sebelum mereka meminum kafein atau kopi, kemudian yang kedua 30 menit setelah mereka mengonsumsi suplemen kafein atau minum secangkir kopi.

Para penulis sudah meduga, hasil MRI pada orang yang sudah mengkonsumsi kafein akan menunjukkan integrasi jaringan otak yang lebih tinggi. Efeknya, seseorang akan mengalami peningkatan fungsi memori dan kemampuan seseorang melakukan refleksi diri.

Hal itu kemudian terbukti lewat hasil MRI. Peserta penelitian cenderung lebih aktif dan waspada setelah meminum kopi. Para peneliti menemukan, orang yang minum kopi memiliki lebih banyak koneksi di jaringan visible, yang memampukan mereka untuk memproses hal-hal yang terlihat.

Simak Video “Kata Ahli Gizi soal Viral Bayi Dikasih Kopi hingga BAB 9 Kali
[Gambas:Video 20detik]
(vyp/vyp)