Search: “pro p”

We found 791 results for your search.

Gibran Bicara soal Program Makan Siang Free of charge Jadi Investasi Generasi Emas

Jakarta

Perkara stunting dibahas dalam debat calon wakil presiden malam ini. Disinggung oleh calon wakil presiden nomor 2, Gibran Rakabuming Raka, upaya penyelesaian stunting ini berkaitan dengan pencapaian Indonesia Emas. Di antaranya, dengan menyediakan program makan siang free of charge.

“Kita punya program makan siang free of charge. Banyak yang nyinyir, tapi sekali lagi, program makan siang free of charge ini investasi menuju Indonesia emas. Program makan siang ini 400 T, ini adalah stimulan untuk ibu-ibu, warteg-warteg, warung-warung, catering yang ada di daerah,” tuturnya dalam debat cawapres, Jumat (22/12/2023) dalam bahasan seputar penyediaan sanitasi dan air bersih dalam infrastruktur.

“Bayangkan. 400 T ke daerah-daerah, semua ibu-ibu ikut memasak makan siang untuk anak-anak kita. Itu yang saya maksud dengan infrastruktur sosial. Program makan siang free of charge investasi ke depan untuk menuju Indonesia Emas,” sambung Gibran.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sefatal Apa Efek Stunting?

Dalam kesempatan sebelumnya, Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dr Hasto Wardoyo, SpOG sempat menjelaskan, stunting bukan hanya perihal badan pendek karena kurang gizi, melainkan juga berimbas pada keterbatasan intelektual dan kondisi fisik buruk saat dewasa.

“Anak yang pendek tapi cerdas, itu jelas tidak stunting. 3 dampak tidak menguntungkan pada anak stunting, pertama pendek. Kedua, kemampuan intelektualnya untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan lebih rendah daripada orang rata-rata,” terangnya saat ditemui detikcom beberapa waktu lalu.

Simak Video “Berkat Aplikasi SIMPATI Angka Stunting Sumedang Turun Drastis
[Gambas:Video 20detik]
(vyp/kna)

Bakal Ada Booster COVID Ketiga, Berapa Lama Sih Proteksi Vaksin Menetap di Tubuh?

Jakarta

Menyusul kenaikan kasus COVID-19 di Indonesia saat ini, pemerintah kini membuka kemungkinan diadakannya vaksinasi COVID-19 booster ketiga. Walaupun melihat situasi di RI kini, Direktur Jenderal Pelayanan Kementerian Kesehatan RI Azhar Jaya menyebut keterisian mattress occupancy charge (BOR) relatif rendah dibandingkan gelombang Corona sebelumnya.

“Kita sudah bersiap membuka vaksinasi massal kepada masyarakat, lagi proses juga vaksinasi lagi, untuk booster ketiga,” ungkap Azhar saat ditemui detikcom di kawasan Setiabudi, Jakarta Selatan, Selasa (12/12/2023).

Dalam kesempatan sebelumnya, Ketua Satgas COVID-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) sekaligus spesialis paru RS Persahabatan dr Erlina Burhan, SpP(Okay) menyebut secara teori, tingkat proteksi yang diberikan vaksin COVID-19 kepada tubuh masyarakat memang menurun dengan sendirinya dalam waktu hitungan bulan setelah suntikan terakhir.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Walhasil, penting untuk masyarakat terutama lansia dan pengidap komorbid mendapatkan suntikan vaksin COVID-19 booster.

“Seiring waktu daya tahan tubuh atau titer antibodi kekebalan COVID-19 yang dihasilkan vaksin mulai declining, berkurang terutama setelah bulan ke-6 sampai ke-12,” jelas dr Erlina.

“Vaksinasi booster khususnya pada kelompok rentan, manula, dan orang-orang dengan daya tahan tubuh rendah ini saya kira perlu dianjurkan untuk mengurangi risiko infeksi dan beratnya penyakit,” imbuhnya.

dr Erlina menyebut ada kemungkinan gelombang COVID-19 di RI kali ini dipicu oleh penurunan antibodi masyarakat, lantaran sudah berbulan-bulan berlalu sejak masyarakat mendapatkan suntikan terakhir vaksin COVID-19.

dr Erlina tak yakin varian Corona Eris EG.5 menjadi ‘biang kerok’ tunggal kenaikan kasus COVID, varian ini sebenarnya sudah ditemukan di Indonesia sejak Juli. Namun saat itu, kasus COVID-19 tak meningkat meskipun varian ini telah ditemukan.

“Ada kemungkinan bahwa titer antibodi juga menurun karena sudah lama kita divaksin. Sudah lebih dari enam bulan dan secara teori harusnya (antibodi) menurun,” pungkas dr Erlina.

Simak Video “Antisipasi Jelang Nataru, Warga Diimbau Lengkapi Vaksinasi Covid-19
[Gambas:Video 20detik]
(vyp/naf)

BPOM RI Minta UMKM Kosmetik Jaga Mutu Produk, Biar Setara Korsel-China


Jakarta

Badan Pengawas Obat dan Makanan RI (BPOM) menyoroti perkembangan industri kosmetik dan obat bahan alam di Indonesia. Plt Kepala BPOM Lucia Rizka Andalucia mengingatkan di tengah perkembangan pesat industri kosmetik dalam negeri, ia meminta para pengusaha dan UMKM untuk tetap menjaga keamanan produk yang dijual.

Terlebih beberapa waktu lalu BPOM juga sempat melaporkan temuan kasus-kasus skincare berbahaya yang berpotensi memicu penyakit pada masyarakat. Beberapa di antaranya bahkan dilaporkan dapat menjadi pemicu penyakit kanker.

Temuan-temuan tersebut menurutnya bisa merusak reputasi perkembangan produk kosmetik dalam negeri.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Jadi kita itu harus bisa bersaing karena saingan kita itu banyak banget ada Korea, China, dan India yang sangat maju dalam perkembangan obat bahan alam dan kosmetik,” ucap Rizka saat ditemui di Universitas Indonesia, Depok, Jumat (8/12/2023).

“Kita dengan menjaga mutu yaitu dengan tidak menggunakan bahan-bahan berbahaya akan dapat meningkatkan potensi pasar Indonesia di mancanegara,” sambungnya.

Selain untuk menjaga reputasi perkembangan kosmetik tanah air, yang terpenting juga menurut Rizka adalah bagaimana melindungi masyarakat dari berbagai produk kosmetika berbahaya. Perlindungan konsumen harus diutamakan oleh produk-produk kosmetik tanah air.

“Perlindungan pada masyarakat kita bukan hanya tanggung jawab dari pemerintah tapi juga tanggung jawab dari masyarakat. Mohon pelaku usaha dapat mematuhi standar keamanan dan mutu yang telah ditetapkan oleh Badan POM untuk menjaga agar masyarakat aman,” pungkasnya.

Simak Video “BPOM RI Ungkap Daftar 5 Kosmetik Ilegal di Market
[Gambas:Video 20detik]
(avk/naf)

Sukses End Marathon di Jakarta, Osha Penyandang Autisme Beberkan Prosesnya


Jakarta

Cerita Osha, penyandang autisme yang berhasil menyelesaikan full marathon 42 km menarik perhatian publik. Dengan kondisinya yang ‘berbeda’ sebagai penyandang autism spectrum dysfunction (ASD), pria dengan nama lengkap Natrio Catra Yososha (34) tersebut tetap bersemangat menjalani program latihan yang lumayan panjang.

Dalam acara BTN Jakarta Run 2023, pada Minggu (12/11/2023), Osha berhasil finis dengan catatan waktu 6 jam 47 menit. Meski ‘mepet COT’ (reduce off time), atau tepatnya 13 menit menuju abtas akhir menyelesaikan lomba, kegigihannya untuk terus berjuang sampai end mengudang decak kagum.

Menurut Osha, mengikuti full marathon bukanlah hal yang mudah. Bukan hanya fisik yang diuji, psychological juga benar-benar harus disiapkan agar tahan banting.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Mentalnya juga benar-benar diuji banget,” beber Osha pada detikcom, Sabtu (25/11/2023).

Lari marathon, khususnya full marathon yang jaraknya 42,195 km, memang bukan nomor atletik yang bisa dianggap remeh. Bagi yang terinspirasi ataupun tertantang untuk mencoba, Osha menyarankan untuk benar-benar mempersiapkan diri dengan berlatih secara konsisten.

“Ukurlah kemampuan. Jadi ya jangan karena ikut-ikutan. Karena yang tahu kondisi tubuh itu diri sendiri. Jadi, walaupun orang bisa kasih saran, tapi yang paling tahu itu diri sendiri. Ukurlah dari situ,” ungkap Osha.

“Kalau bisa jangan sekali dua kali. Jadi kalau sudah semua pengalaman dari 5 km, 10 km, half marathon itu semuanya dicoba,” pesan Osha, menyiratkan bahwa cuma tahu bulat yang bisa dadakan. Marathon, tentu harus berproses.

Simak Video “MJM 2023, Perpaduan Lengkap Sport Tourism & Zero Waste
[Gambas:Video 20detik]
(sao/up)

Wanita Ini Sembuh dari Kanker Paru di Hari yang Sama dengan Prognosis, Kok Bisa?


Jakarta

Seorang wanita lanjut usia di Texas didiagnosis dan sembuh dari kanker paru-paru pada hari yang sama. Bak dalam sekejap mata, penyakit pada tubuhnya lenyap begitu saja. Bagaimana kisahnya?

Wanita tersebut adalah April Boudreau (61). Ia terbangun dari anestesi lokal dan menemukan bahwa tumor di paru-parunya telah diidentifikasi dan diangkat. Dikisahkannya, semua terjadi begitu saja tanpa radiasi dan pengobatan kemoterapi.

Ketika bangun dari bius, Boudreau terkejut lantaran tubuhnya sudah dibersihkan dari kanker. Ia menyebut, tak banyak gejala yang sempat dialaminya sebelum hari itu. Ia hanya sempat mengeluhkan sesak napas, yang dikiranya sebagai masalah penuaan.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Saya meminum pil pereda nyeri selama tiga hari, dan hanya itu yang saya butuhkan. Dalam tiga hari kemudian, saya regular saja, berjalan-jalan. Saya tidak percaya,” katanya dikutip dari New York Publish, Rabu (22/11/2023).

Boudreau telah menjalani pengobatan kanker sebanyak tiga kali dalam hidupnya. Ia telah dua kali selamat dari limfoma Hodgkin pada 1984 dan 1985, serta kanker payudara pada 2002. Kemudian pada Januari kemarin, ia menjalani CT scan dan dokter menemukan, ada benjolan mengkhawatirkan di paru-paru kanannya.

Ia kemudian menjalani tes lanjutan di Rumah Sakit Texas Well being Harris Methodist. Mengacu pada biopsi paru-paru, dokter menemukan bahwa benjolan di paru-paru Boudreau adalah kanker paru-paru stadium awal.

Dokter pun segera melakukan tindak lanjut dengan mengangkat sel kanker tersebut saat Boudreau berada di bawah pengaruh bius lokal. Tim medis menggunakan teknik bedah toraks minimal invasif baru, menggunakan kateter ultra-tipis yang dipandu secara robotik untuk menargetkan lesi di space paru-paru yang sulit dijangkau.

Simak Video “Stigma Tentang Penyintas Kanker yang Diharapkan Hilang dari Masyarakat
[Gambas:Video 20detik]
(vyp/suc)

Viral Netizen Masak Daging Pakai Paracetamol, Profesor Farmasi Beri Warning


Jakarta

Viral beberapa waktu lalu seorang netizen di TikTok membagikan sebuah video memasak daging menggunakan obat sakit kepala yang mengandung paracetamol. Pengunggah akun TikTok tersebut menuturkan bahwa hal tersebut dilakukan agar daging yang dimasak menjadi lebih empuk.

Video tersebut lantas mengundang professional dan kontra di kalangan masyarakat. Banyak netizen lain menilai bahwa masih ada banyak metode alami yang bisa dilakukan untuk membuat daging menjadi empuk ketika dimasak.

Sebenarnya apakah hal ini aman dilakukan? Pakar farmasi Universitas Gadjah Mada Prof Zullies Ikawati menuturkan bahwa hingga saat ini sebenarnya belum ada penjelasan secara pasti bahwa paracetamol dapat mengempukkan daging.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya, kebiasaan ini harus dihentikan karena paracetamol diperuntukkan sebagai obat, bukan untuk bahan makanan. Terlebih memasak menggunakan paracetamol juga bisa berbahaya untuk kesehatan.

“Memasak menggunakan obat paracetamol ini tentu saja bisa bahaya ya. Karena itu bahan obat-obatan, bukan makanan,” ujar Prof Zullies ketika dihubungi detikcom, Senin (20/11/2023).

“Penting untuk dicatat bahwa paracetamol jika dipanaskan ketika mengempukkan daging dapat terhidrolisis menjadi senyawa beracun yang dikenal sebagai 4-aminofenol,” sambungnya.

Prof Zullies menuturkan bahwa senyawa 4-aminofenol bersifat toksik bagi tubuh. Senyawa tersebut dapat mengakibatkan kerusakan hati, ginjal, dan mengakibatkan kegagalan organ.

Ia menuturkan bahwa kebiasaan ini juga sempat muncul dari Nigeria. Warga Nigeria kerap menggunakan paracetamol untuk mengempukkan daging. Namun, saat ini aksi tersebut sudah dilarang oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan di Nigeria (NAFDAC).

“Secara mekanisme belum ada yang menjelaskan secara pasti apakah memang paracetamol bisa digunakan untuk mengempukkan daging,” pungkasnya.

Simak Video “Gerak Italia Larang Daging dan Makanan Sintetis
[Gambas:Video 20detik]
(avk/naf)

Kemenkes Ungkap Temuan Awal Anak Suspek Japanese Encephalitis di Kulon Progo


Jakarta

Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes RI dr Maxi Rein Rondonuwu mengungkap hasil sementara laboratorium dari 5 anak diduga terpapar radang otak japanese encephalitis (JE). Dua di antaranya dinyatakan negatif, sementara spesimen dari satu pasien yang meninggal belum sempat dilakukan pemeriksaan.

Hingga kini, belum ada kepastian dari penyebab 5 anak suspek japanese encephalitis. Kemenkes RI masih terus membantu pihak Dinas Kesehatan Kulon Progo.

“Saat ini tim kerja vektor Kemenkes sedang berkoordinasi dengan tim kerja arbovirosis untuk persiapan turun pengendalian epidemiologis membantu Dinas Kesehatan,” sebut Maxi saat dikonfirmasi detikcom Selasa (14/11/2023).


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berikut laporan sementara hasil suspek radang otak japanese encephalitis.

1) SA (12 tahun), diambil 1 spesimen serum. Hasil ELISA: negatif JE

2) AT (9 tahun), diambil 2 spesimen serum. Hasil ELISA: negatif JE

3) AF (1 tahun), diambil 1 spesimen serum. Hasil ELISA belum diperiksa.

4) RM (2 tahun), 1 spesimen serum, meninggal dunia. Hasil ELISA belum diperiksa.

Sebelumnya diberitakan, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kulon Progo, Rina Nuryati mengungkap alasan di balik penetapan suspek JE. Dinkes setempat melihat gejala pasien sebelum mengalami kondisi yang terus menurun.

“Suspek JE itu ada kriterianya, mulai dari demam tinggi, ada kejang, lalu penurunan kesadaran. Nah kebetulan lima anak ini sudah dirawat di rumah sakit semua dan sudah dapat penanganan dokter spesialis anak. Ketika diperiksa mereka mengalami gejala yang mengarah ke situ (terjangkit virus JE),” kata Rina saat dimintai konfirmasi wartawan, Selasa (14/11/2023).

Simak Video “Kemenkes Ungkap Satu Kasus Baru Cacar Monyet di Jakarta
[Gambas:Video 20detik]
(naf/kna)

Atasi Permasalahan Prostat dengan TURP

Atasi Permasalahan Prostat dengan TURP

Sulit buang air kecil karena masalah prostat
   


   Seiring dengan perkembangan dunia medis yang semakin pesat, Bethsaida Hospital turut ambil bagian dengan selalu memberikan fasilitas dan pelayanan terbaik bagi masyarakat. Salah satunya dengan adanya penyediaan alat untuk mengatasi permasalahan gangguan pancaran kencing akibat pembesaran Prostat, yaitu TURP atau Transurethral Resection of The Prostate. TURP adalah prosedur bedah minimal invasif yang dilakukan dengan cara memotong kelenjar prostat yang menutup saluran pada daerah uretra, sehingga menyebabkan pengeluaran kencing tidak tuntas. Prosedur TURP dilakukan dengan memasukan alat teropong melalui saluran uretra (saluran kencing) setelah dokter anastesi melakukan pembiusan pada pasien. 
Pembesaran prostat biasanya terjadi pada Pria diatas 50 tahun. Gangguan ini menyebabkan saluran uretra tertekan dan menyempit, sehingga penderitanya akan mengalami kesulitan buang air kecil dan tentunya menimbulkan rasa yang tidak nyaman.


Gejala Pembesaran Prostat:
•	Pancaran buang air kecil melemah
•	Frekuensi buang air kecil menjadi lebih sering
•	Sering buang air kecil di malam hari
•	Buang air kecil tidak tuntas, terputus-putus dan harus mengedan
•	Kesulitan untuk menahan buang air kecil


   Karena merupakan tindakan minimal invasif, maka prosedur TURP dilakukan tanpa sayatan, sehingga masa pemulihan tentunya lebih cepat dan lebih aman untuk dilakukan. Prosedur tindakan ini dilakukan dengan menggunakan alat yang disebut Uretroskopi. Awalnya dokter akan memasukan alat Uteroskopi berbentuk teropong yang disertai dengan lensa dan kamera ke dalam lubang penis hingga ke prostat. Kemudian, melalui kamera dokter dapat melihat kondisi bagian dalam prostat dengan lebih jelas dan melakukan penanganan pada lokasi permasalahan didalamnya.

   Pada umumnya, dokter akan merekomendasikan prosedur tersebut kepada pasien yang mengalami gangguan saluran kemih sedang atau berat (yang tidak dapat buang air kecil secara tuntas atau pengeluaran kencing yang bermasalah), terutama jika kondisinya tidak dapat diperbaiki walau sudah mengkonsumsi obat yang telah diberikan sebelumnya. 
  
Evaluate : dr. Boyke Budiman Sumantri, Sp.U 

“IVUS dan OCT, Prosedur Penanganan Sumbatan Jantung Bertaraf Internasional”

IVUS dan OCT, Suatu Keharusan Dalam Prosedur Penanganan Sumbatan Jantung Bertaraf Internasional


IVUS OCT

Penyakit Jantung, khususnya jantung koroner masih menempati penyebab kematian tertinggi dibandingkan dengan penyakit lainnya. Saat ini, teknologi dalam mengatasi sumbatan jantung sudah semakin canggih sehingga angka kesakitan dan kematian akibat sumbatan jantung dapat ditekan sekecil mungkin. Salah satu kemajuan teknologi dalam bidang intervensi jantung koroner adalah dengan hadirnya kedua alat, yakni IVUS (IntraVascular UltraSound) dan OCT (Optical Coherence Tomography).

Dalam beberapa tahun terakhir, pusat-pusat pelayanan jantung ternama di dunia telah menggunakan IVUS dan OCT dalam prosedur tindakan intervensi, salah satunya di Korea Selatan dan Jepang, dimana pemakaian IVUS/OCT sudah diwajibkan dalam semua tindakan intervensi yang dilakukan, sehingga dapat memberikan hasil optimum.

Kegunaan IVUS dan OCT:

  1. IVUS dan OCT dapat menentukan komposisi sumbatan jantung secara element dan akurat. Misalnya jika ada perkapuran yang derajatnya berat, maka harus dilakukan pengikisan terlebih dahulu dengan alat khusus sejenis “Bor” (Rotablator atau Orbital Atherectomy) sebelum dilakukan pemasangan stent, karena jika pemasangan stent dilakukan pada sumbatan yang penuh kapur, maka dapat mengakibatkan dampak buruk, yaitu terjadinya sumbatan kembali di dalam stent yang sudah dipasang (In Stent Restenosis/ISR) hingga terjadinya penggumpalan darah di dalam stent yang disebut thrombosis. Selain itu, sumbatan berkapur berat yang dipasang stent akan sulit diperbaiki dikemudian harinya. Kondisi ISR ini sangat mengkhawatirkan, karena  pasien dapat terkena serangan jantung di kemudian hari hingga mengakibatkan kematian.
  2. IVUS dan OCT dapat secara akurat menentukan ukuran diameter dan panjang stent yang akan dipasang dengan bantuan Synthetic Intelligence (AI). Salah satu faktor penyebab yang paling sering menyebabkan terjadinya ISR adalah karena kesalahan operator (dokter) dalam menentukan ukuran diameter stent yang akan dipasang (ukurannya kekecilan/ underneath growth). Hal lain adalah pemasangan stent yang terlalu pendek, sehingga menyebabkan masih adanya bagian sumbatan yang belum tercover atau biasa disebut dengan “Geographic Miss”. Jika terjadi komplikasi seperti sobekan “Edge Dissection” atau perdarahan “Subintimal-Hematoma” atau terbentuk gumpalan “Thrombosis” dapat diperbaiki sebelum tindakan dinyatakan selesai dengan penggunaan IVUS dan OCT.
  3. Pada kasus-kasus penanganan ISR, penggunaan IVUS dan OCT menjadi suatu keharusan. Saat ini angka kejadian ISR di Pusat Layanan Jantung Bethsaida Hospital tergolong sangat rendah, yakni sekitar 5% (pada umumnya 20%) dan dengan hadirnya IVUS/OCT di Bethsaida Hospital, maka angka kejadian restenosis bisa ditekan hingga <2% (menjadi terkecil di dunia).
  4. Penggunaan IVUS/OCT untuk menentukan apakah perlu atau tidaknya dilakukan intervensi pada sumbatan dalam kategori intermediate (40-70% pada kateterisasi) sudah menjadi panduan di berbagai pusat layanan jantung yang terkemuka.
  5. Penggunaan IVUS untuk mengurangi kebutuhan distinction pada saat intervensi untuk pasien penderita kelainan ginjal juga sudah menjadi keharusan saat ini. Hal ini sudah banyak dipublikasikan keberhasilannya dalam mencegah terjadinya “Distinction Induced Nephropathy” pada pasien dengan gangguan fungsi ginjal, sehingga intervensi dapat dilakukan dengan aman.

Kelima hal ini jelas tidak dapat dilakukan hanya dengan alat kateterisasi commonplace, oleh karena itu berbagai pusat layanan jantung di seluruh dunia mulai berlomba-lomba dalam mempublikasikan keunggulan perawatan menggunakan teknologi IVUS/OCT.

American Faculty of Cardiology (ACC) dan European Society of Cardiology (ESC) telah menempatkan IVUS/ OCT sebagai himbauan untuk semua tindakan intervensi yang dilakukan di dalam guidelinenya. Tidak menutup kemungkinan dimasa mendatang IVUS dan OCT akan menjadi suatu alat keharusan (Class 1 Indication) untuk setiap tindakan intervensi. Pusat Layanan Jantung Intervensi Bethsaida Hospital, dikepalai oleh Dr. Dasaad Mulijono, dokter lulusan Suma Cum Laude dari Universitas Indonesia dan juga   lulusan subspesialisasi jantung intervensi dari Australia, sekaligus pendiri dari Life Type Cardiac Prevention Program optimis bahwa dengan adanya IVUS/OCT maka Bethsaida Hospital akan siap memberikan pelayanan jantung Intervensi selayaknya di negara maju sesuai dengan himbauan presiden Jokowi untuk memulihkan devisa negara dengan mengurangi jumlah pasien jantung yang berobat keluar negeri.

Evaluate : dr. Dasaad Mulijono,MBBS(Hons),FIHA,FIMSANZ,FRACGP

Pengertian dan Cara Mengetahuinya untuk Program Hamil

Jakarta

Mengetahui masa subur wanita penting bagi pasangan suami-istri untuk merencanakan kehamilan. Selain agar segera memiliki anak, pengetahuan ini juga bermanfaat bagi pasangan yang ingin menunda kehamilan, yakni dengan menghindari masa subur.

Simak artikel ini untuk mengetahui informasi mengenai masa subur wanita, mulai dari cara menghitung dan tanda-tandanya.

Apa Itu Masa Subur Wanita?

Dilansir dari buku Panduan Pintar Menghitung Masa Subur (2015) oleh Ewa Molika Sitompul, masa subur adalah fase dalam siklus menstruasi wanita ketika sel telur matang dan siap dibuahi. Jika wanita tersebut melakukan hubungan seksual pada masa subur, maka kemungkinan kehamilannya lebih tinggi.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Masa subur wanita umumnya berada di antara hari ke-12 hingga hingga hari ke-18, dihitung dari hari pertama haid. Puncak masa subur umumnya terjadi 13 hari setelah hari pertama haid.

Cara Menghitung Masa Subur Wanita

Cara menghitung masa subur wanita adalah dengan mengetahui siklus haid atau menstruasi tiap bulan.

Umumnya, siklus haid wanita terjadi 28 hari, tetapi ada juga yang tidak teratur. Untuk memastikan bagaimana siklus menstruasi kamu, lakukan pengamatan sampai enam kali menstruasi.

Cara Menghitung Masa Subur untuk Siklus Haid Teratur

Pada wanita dengan siklus haid teratur, cara menghitung masa subur dapat dengan mudah diketahui. Dilansir dari buku Cara Sehat Cepat Hamil oleh Lenan Sari, rumusnya adalah sebagai berikut:

Puncak masa subur: Hari pertama menstruasi + 13
Fase masa subur: 3 hari sebelum dan 3 hari sesudah puncak masa subur

Jika hari pertama menstruasi adalah tanggal 10, maka puncak masa suburnya adalah tanggal 23. Fase masa subur terjadi pada rentang waktu tanggal 20 sampai 26.

Cara Menghitung Masa Subur untuk Siklus Haid Tidak Teratur

Bagi wanita dengan siklus menstruasi tidak teratur, dapat melakukan pengamatan pada 6 kali siklus menstruasi. Amati berapa siklus terpanjang dan terpendek dalam rentang waktu 6 bulan tersebut.

Untuk mengetahui hari pertama masa subur adalah dengan rumus: jumlah hari pada siklus pertama terpendek dikurangi 18. Misal siklus terpendek adalah 27 hari, maka hari pertama masa subur kamu adalah hari ke-9.

Sedangkan untuk mengetahui hari terakhir masa subur adalah dengan rumus: jumlah hari pada siklus terpanjang dikurangi 11. Misal siklus terpanjang adalah 32 hari, maka hari terakhir masa subur kamu adalah hari ke-21.

Sehingga dengan dua kondisi di atas, masa subur kamu adalah hari ke-9 sampai hari ke-21.

Tanda-tanda Masa Subur Wanita

Berikut ini tanda-tanda masa subur yang biasa dialami wanita, seperti dilansir dari Lembar Balik: Merencanakan Kehamilan Sehat dari situs Kementerian Kesehatan:

1. Perubahan Lendir Serviks

Memasuki masa subur, cairan lendir pada daerah serviks bertekstur lengket dan kental. Menjelang masa subur, jumlah cairan ini meningkat dan berubah menjadi berwarna bening dan lebih cair.

2. Hasrat Seksual Meningkat

Hormon estrogen dan progesteron semakin meningkat ketika memasuki masa subur dan dapat meningkatkan hasrat seksual.

3. Suhu Tubuh Meningkat

Peningkatan hormon progesteron pada masa subur akan memicu kenaikan suhu tubuh, namun kenaikan suhu tubuh ini hanya sedikit, yakni sekitar 0,5°C. Oleh karena kenaikan suhunya kurang signifikan, tanda ini jarang diperhatikan.

4. Payudara Melunak

Hormon yang tinggi menyebabkan payudara menjadi lebih lunak. Ini juga bisa menjadi tanda bahwa kamu memasuki masa subur.

Demikian tadi cara mengetahui masa subur wanita yang penting diketahui bagi yang menjalani program hamil. Semoga bermanfaat.

Simak Video “Penjelasan Ahli Bedah Onkologi soal Pakai Bra Tak Berkaitan dengan Kanker Payudara
[Gambas:Video 20detik]
(bai/inf)