Search: “m 13”
We found 1204 results for your search.
Kisah Pilu Wanita 13 Tahun Pakai KB, Berakhir Idap Tumor Hati
Jakarta –
Seorang wanita di California didiagnosis dengan dua tumor hati jinak. Dokter yang memeriksanya menduga bahwa kondisinya itu disebabkan oleh pil kontrasepsi.
Tumor itu disebut adenoma hati, yakni tumor hati langka yang kerap dikaitkan dengan penggunaan pil kontrasepsi oral oleh Nationwide Library of Drugs Nationwide Heart of Biotechnology Info.
Wanita berusia 30 tahun itu membagikan hasil pemeriksaan MRI di media sosialnya. Lewat video yang diunggahnya, wanita bernama Makenzie Hammond itu berupaya untuk mendorong para wanita agar berpikir lagi tentang pilihan kontrasepsi mereka.
“Saya tidak ingin menakut-nakuti wanita tentang KB, tapi saya ingin menginspirasi wanita untuk mengatur tubuh mereka sendiri,” kata Hammond kepada Newsweek.
Meski tergolong jinak, tumor yang diidap Hammond sangat mengganggu dan mengubah hidupnya. Dia sekarang berencana untuk menjalani beberapa biopsi dan operasi potensial sambil menunda rencana untuk memiliki bayi.
Ia telah meminum obat KB setiap hari selama 13 tahun, sebelum akhirnya beralih ke metode kontrasepsi non-hormon setelah diagnosisnya itu.
“Saya harus melakukannya pada hari yang sama ketika saya melihat spesialis hati saya. Tumornya jinak sekarang dan untungnya, sebagian besar tumor hati disebabkan oleh kontrasepsi,” jelas Hammond.
“Tetapi ketika tumor jenis ini tumbuh melebihi 5 sentimeter, ada peningkatan pecah dan berubah menjadi ganas. Artinya tumor bisa berubah menjadi kanker di masa depan. Dan tumor terbesar saya saat ini adalah 5,8 cm,” lanjutnya.
Para dokter spesialis yang merawatnya meminta agar Hammond menjalani pemeriksaan MRI lagi dalam waktu dekat. Ini dilakukan untuk melihat adanya tanda-tanda penyusutan.
“Kami berharap mereka akan melakukannya, karena 78 persen dari jenis tumor ini menyusut saat Anda melepaskan estrogen,” tutur Hammond.
Gejala Tumor Hati yang Dialami
Hammond mengatakan saat ini masih belum banyak penelitian yang menjelaskan bagaimana KB hormonal bisa menyebabkan tumor hati. Tapi, ia cukup mudah untuk mendeteksi gejala umum saat seseorang mengidap tumor hati jinak, salah satunya rasa tidak nyaman di perut.
“Saya mengalaminya setiap kali saya makan. Saya akan merasa terlalu kenyang di perut saya dan secara fisik akan merasakan benjolan. Perut saya juga akan berdenyut dan berdenyut-denyut,” ungkap dia.
“Saya memiliki gejala lain sepanjang tahun sebelumnya yang tidak saya sadari berasal dari hati saya. Kelelahan dan perasaan seperti akan pingsan selama latihan di antara hal-hal acak lainnya yang tidak saya ketahui terkait,” pungkasnya.
Simak Video “Curhat Aurelie Moeremans Idap Tumor Colli“
[Gambas:Video 20detik]
(sao/kna)
Tambah Lagi! BPOM RI Rilis Daftar Terbaru 113 Obat Sirup Bebas Cemaran EG-DEG
Jakarta –
Badan Pengawas Obat dan Makanan RI (BPOM) kembali merilis daftar tambahan obat sirup aman bebas cemaran etilen glikol dan dietilen glikol. Produk ini sudah melewati tahap verifikasi pengujian bahan baku obat.
BPOM RI melakukan pemantauan sejak 30 Mei sampai 17 Juli 2023, sedikitnya ada 113 tambahan produk yang diklasifikasikan aman. Karenanya, whole ada 1.054 produk obat sirup dari 95 Industri Farmasi (IF) yang memenuhi ketentuan dan aman digunakan sepanjang sesuai aturan pakai.
Daftar tambahan 113 produk bebas cemaran EG dan DEG yang dirilis BPOM RI:
- Ambroxol Hydrochloride (Obat Batuk Anak) Dus, 1 Botol @ 60 Ml) PT Graha Farma
- Ambroxol Hcl (Obat Batuk Anak) 15 Mg/5 Ml, Sirup, Botol Plastik @ 60 Ml, PT Novapharin
- Ambroxol Hcl (Obat Batuk Anak) 15 Mg/5 M, Sirup, Dus, 1 Botol @ 60 Ml, Pt First Medipharma
- Ambroxol Hcl (Obat Batuk Anak Dan Dewasa) 15 Mg/5 M, Sirup, Botol @ 60 Ml, Pt Phapros Tbk
- Anaton, Chlorphenamine Maleate, Guaifenesin, Paracetamol, Dextromethorphan Hydrobromide, Phenylpropanolamine Hydrochloride 0,5 Mg/30 Mg/130 Mg /3,5 Mg/3,5
- Mg (Obat Batuk Dan Flu Anak Dan Dewasa) Sirup, Dus, 1 Botol @ 60 Ml, Pt Itrasal
- Angisis, Nystatin (Obat Antijamur Anak Dan Dewasa) Drops, Dus, 1 Botol @ 12 Ml, Pt Bernofarm
- Antasida Doen, Magnesium Hydroxide, Dried Aluminium Hydroxide Gel 200 Mg/200 Mg, SuspensI, Dus, 1 Botol @ 60 Ml, PT First Medipharma.
- Antimo Anak (Rasa Jeruk) Dimenhydrinate 12,5 Mg, Suspensi, Dus, 10 Sachet @ 5 Ml, PT Phapros TBK.
- Antimo Anak (Rasa Strawberry), Dimenhydrinate 12,5 Mg, Suspensi, Dus, 10 Sachet @ 5 Ml, PT Phapros TBK.
- Axofen, Ibuprofen 100 Mg/5 Ml, Suspensi, Dus, 1 Botol @ 60 Ml, PT Sampharindo Perdana.
- Bromevon, Bromhexine Hydrochloride 4 Mg, Sirup, Dus, 1 Botol Plastik @ 60 Ml, PT Mega Esa Farma.
- Bronkris, Bromhexine Hydrochloride 4 Mg/5 Ml, Elixir, Dus, Botol @ 60 Ml, PT Graha Farma.
- Broxal, Ambroxo L Hydrochloride 30 Mg/5 Ml, Elixir, Dus, 1 Botol @ 60 Ml, PT Bernofarm.
- Brox Fion, Ambroxol Hydrochloride 15 Mg/5 Ml, Elixir, Dus, 1 Botol @ 60 Ml, PT Infion.
Loride
Cetirizine Hydrochloride, Cetirizine Hydrochloride 5 Mg, Sirup, Botol @ 60 Ml, PT Sampharindo Perdana. - Cetirizine Hydrochloride, Cetirizine Hydrochloride 5 Mg/ 5 Ml, Sirup, Dus, 1 Botol Plastik @ 100 Ml, PT Mega Esa Farma.
- Chloramphen Icol, Chloramphen Icol Palmitate 125 Mg/5 Ml, Suspensi, Dus, Botol 60 Ml, PT First Medipharma.
- Compyrantel, Pyrantel Pamoate 125 Mg/5 Ml, Suspensi, Dus,1 Botol Plastik @ 10 Ml, PT Mega Esa Farma. Loride
- Cotrimoxazole, Sulfamethoxazole, Suspensi, Botol @ 60 Ml, PT Bernofarm.
Simak Video “Replace BPOM Terkait Hasil Uji Obat Sirup“
[Gambas:Video 20detik]
Pria 23 Tahun Terjebak di Tubuh Bocah 13 Tahun gegara Penyakit Otak Langka
Jakarta –
Luiz Augusto Marcio Marques atau biasa dikenal sebagai Guto, merupakan seorang pria kelahiran Passo Fundo, Brazil yang memiliki kehidupan yang berbeda. Guto hanya memiliki kehidupan regular sampai usianya 7 tahun saja.
Pada saat itu, Guto mengalami sakit kepala yang sangat menyiksa, seiring berjalannya waktu kondisi tersebut semakin sering dirasakan oleh Guto. Sakit kepala tersebut mempengaruhi aktivitas kehidupan sehari-harinya, termasuk sekolah.
Tidak ada dokter yang dapat mendiagnosis kondisinya dengan benar, beberapa dokter mengatakan bahwa hal yang terjadi pada Guto disebabkan oleh virus, kondisi psikologis atau kondisi yang dibuat-buat oleh Guto lantaran Ia memang malas.
Guto sempat mengalami kejang dan dilarikan ke rumah sakit kota. Lelaki itu didiagnosis mengidap kraniofaringioma, jenis tumor otak yang sangat langka. Kraniofaringioma hanya terjadi sekitar satu dari sejuta orang.
Ketika itu, dokter memberitahu salah satu keluarganya bahwa Guto harus menjalani tindakan operasi untuk mengangkat sebagian tumor, atau jika tindakan ini tidak dilakukan akan mengancam nyawa Guto. Dokter juga menjelaskan bahwa operasi tersebut dapat membawa banyak risiko. Lantaran lokasi tumor Guto dapat menyebabkan kehilangan kemampuannya untuk berjalan, bebicara atau menggerakkan matanya dan mempengaruhi pertumbuhannya.
Pada akhirnya, saat itu keluarganya memutuskan untuk menerima risiko tersebut dan menyetujui tindakan operasi agar dapat menyelamatkan nyawa Guto. Pasca operasi, Guto ditempatkan di ruang kaca yang mana dokter akan mengamatinya selama 24 jam. Beruntung, Guto dapat pulih dengan baik.
Namun dokter juga memberitahu kabar yang tidak baik, yaitu Guto terkena dampak operasi tersebut, bahwa kemungkinan besar pertumbuhannya akan berhenti secara regular pada satu usia. Untuk kejadiannya tidak bisa dipastikan apakah dalam jangka waktu satu tahun, dua tahun atau tiga tahun.
Guto berhenti tumbuh ketika Ia berusia 12 tahun, saat ini Guto berusia 23 tahun dan terlihat sepuluh tahun lebih muda. Pada saat itu dokter hanya melakukan pengangkatan tumor sebesar 20 persen, sehingga Guto harus harus menjalani beberapa sesi kemoterapi untuk menyusutkan tumor.
Selain itu juga dokter menawarkan untuk menggantikaan fungsi kelenjar pituitari pada tubuh Guto dengan menyuntikkan hormon pertumbuhan, namun cara ini dapat berisiko dapat memperbesar tumor. Keluarga Guto memutuskan untuk tidak melakukan tindakan tersebut.
Saat pertumbuhannya berhenti, hidup Guto berubah. Tantangan terbesar baginya ialah menerima kondisinya, bahwa ia tidak dapat bertumbuh lagi. Ketika itu, Guto memberontak, berhenti bicara dengan siapa pun di sekolahnya. Namun, keluarganya merupakan satu-satunya yang mampu mengatasi kesedihannya.
Dikutip dari BCC, Guto memberikan pernyataan bahwa ia tidak peduli dengan orang lain lagi. Guto dapat berteman dengan keluarganya yang tidak pernah menghakiminya dan dapat menerima Guto apa adanya.
Pada saat ini, Guto berusia 23 tahun dengan tinggi badan 162 cm dan berat sekitar 50 kg. Ia terlihat berusia 13 tahun. Guto sudah bisa menghiraukan kondisi yang dialami dan pemikiran orang lain tentangnya.
Ia merasa bersyukur masih bisa hidup setelah melakukan kemoterapi selama beberapa tahun dan menjalankan 12 operasi besar, termasuk satu untuk memasang katup drainase serebrospinal di tengkoraknya. Kondisi Guto saat ini, masih memiliki tumor seukuran kacang polong, namun sudah tidak lagi mengalami sakit kepala.
Simak Video “Epidermolisis Bullosa, Kelainan Kulit Langka Pada Manusia“
[Gambas:Video 20detik]
(kna/kna)
Gibran Bicara soal Program Makan Siang Free of charge Jadi Investasi Generasi Emas
Jakarta –
Perkara stunting dibahas dalam debat calon wakil presiden malam ini. Disinggung oleh calon wakil presiden nomor 2, Gibran Rakabuming Raka, upaya penyelesaian stunting ini berkaitan dengan pencapaian Indonesia Emas. Di antaranya, dengan menyediakan program makan siang free of charge.
“Kita punya program makan siang free of charge. Banyak yang nyinyir, tapi sekali lagi, program makan siang free of charge ini investasi menuju Indonesia emas. Program makan siang ini 400 T, ini adalah stimulan untuk ibu-ibu, warteg-warteg, warung-warung, catering yang ada di daerah,” tuturnya dalam debat cawapres, Jumat (22/12/2023) dalam bahasan seputar penyediaan sanitasi dan air bersih dalam infrastruktur.
“Bayangkan. 400 T ke daerah-daerah, semua ibu-ibu ikut memasak makan siang untuk anak-anak kita. Itu yang saya maksud dengan infrastruktur sosial. Program makan siang free of charge investasi ke depan untuk menuju Indonesia Emas,” sambung Gibran.
Sefatal Apa Efek Stunting?
Dalam kesempatan sebelumnya, Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dr Hasto Wardoyo, SpOG sempat menjelaskan, stunting bukan hanya perihal badan pendek karena kurang gizi, melainkan juga berimbas pada keterbatasan intelektual dan kondisi fisik buruk saat dewasa.
“Anak yang pendek tapi cerdas, itu jelas tidak stunting. 3 dampak tidak menguntungkan pada anak stunting, pertama pendek. Kedua, kemampuan intelektualnya untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan lebih rendah daripada orang rata-rata,” terangnya saat ditemui detikcom beberapa waktu lalu.
Simak Video “Berkat Aplikasi SIMPATI Angka Stunting Sumedang Turun Drastis“
[Gambas:Video 20detik]
(vyp/kna)
Sederet Penyebab Ukuran Mr P Menyusut, Salah Satunya gegara BB Naik
Jakarta –
Pernah mendengar bahwa ukuran Mr P bisa menyusut? Hal itu rupanya bukan cuma mitos, melainkan betul-betul bisa terjadi lho. Beragam kemungkinan penyebabnya pun bisa dijelaskan secara medis.
Pada dasarnya, ada banyak faktor yang mempengaruhi penyusutan ukuran Mr P. Salah satu yang paling ditemukan kasusnya, yakni gaya hidup tidak sehat. Pasalnya, kebiasaan buruk seperti merokok dan malas berolahraga dapat meningkatkan risiko hipertensi serta obesitas. Kedua kondisi ini tentu mempengaruhi ukuran penis.
Selain itu kebiasaan merokok juga menyebabkan penyempitan pembuluh darah di semua bagian tubuh, yang salah satunya dapat membatasi ereksi.
Bukan hanya itu, inilah beberapa penyebab terjadinya penyusutan penis dikutip dari Verywell Well being:
1. Penuaan
Beberapa kondisi terkait penuaan dapat memengaruhi ukuran penis yang mengalami ereksi. Salah satunya berkenaan dengan kadar testosteron, yang umumnya menurun satu persen setiap tahun ketika pria berusia 30 tahun ke atas. Meski tak terlalu memengaruhi ereksi, tapi penurunan ini membuat penis tampak lebih kecil dan melemah.
2. Kenaikan BB
Lemak berlebih pada tubuh sebenarnya tidak benar-benar mengubah ukuran penis. Namun obesitas dapat mengubah persepsi ukuran penis, ketika sebagian atau seluruh bagian important ini tertutup oleh lipatan kulit dan penumpukan jaringan lemak di sekitar pangkal penis.
3. Operasi prostat
Secara sengaja ataupun tidak, beberapa jenis operasi dapat menyebabkan penyusutan ukuran penis. Termasuk prostatektomi radikal yang mengangkat seluruh prostat pada pengidap kanker prostat. Perkembangan jaringan parut yang menempel di sekitar pangkal penis, mengakibatkan hilangnya ukuran penis hingga 15 persen.
4. Penyakit peyroni
Penyakit yang satu ini bisa menyebabkan lekukan pada penis tidak regular. Penyakit peyronie sering dialami oleh orang yang berusia di atas 40 tahun. Tak hanya bisa mengakibatkan disfungsi ereksi, kondisi ini juga membuat penis menyusut hingga 1 cm karena retraksi jaringan.
Simak Video “Hal yang Harus Diperhatikan Sebelum Melakukan Seks Oral“
[Gambas:Video 20detik]
(vyp/vyp)
Dinkes DKI Ungkap COVID-19 JN.1 Lebih Menular daripada Varian Lain
Jakarta –
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta Ani Ruspitawati mengatakan COVID-19 varian JN.1 sudah terdeteksi di Jakarta, bahkan ditemukan sebanyak 38 kasus. Adapun turunan atau sublineage subvarian Omicron BA.2.86 ini memiliki karakteristik lebih menular dibandingkan varian maupun subvarian lainnya.
Meski disebut lebih menular, COVID-19 varian JN.1 tidak memicu fatalitas atau kematian yang tinggi.
“Varian JN.1 ada, kita sudah ada. Sudah ditemukan. JN.1 itu dari hasil genome sequencingnya (pengurutannya) di Jakarta sejak awal 2023 sudah ditemukan 38 pasien,” kata Ani di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Kamis, dikutip Antara, Jumat (22/12).
“JN.1 ini sebenarnya sama saja. Subvarian turunan Omicron, cuma ada ciri-ciri khasnya. Lidahnya menunjukkan warna lebih putih dari biasanya,” ucapnya lagi.
Di samping itu, ia juga menyebut banyak pasien COVID-19 di DKI yang menjalani isolasi mandiri dibandingkan dirawat di RS lantaran gejalanya tak terlalu parah.
Hingga 20 Desember 2023, Ani mengatakan sudah ditemukan sebanyak 613 kasus aktif COVID-19 di DKI. Dari jumlah tersebut sebanyak 414 pasien melakukan isolasi mandiri, sedangkan 199 pasien lainnya menjalani perawatan di rumah sakit.
“Jadi sebenarnya banyak yang diisolasi mandiri. Karena gejalanya memang tidak terlalu berat. Masih banyak varian Omicron gejalanya tidak terlalu berat,” katanya lagi.
“Intinya kalau masyarakat bergejala seperti COVID-19 cepat diperiksa saja. Kalau misalkan positif periksanya di Puskesmas boleh, mandiri boleh. Positif akses Puskesmas, kalau butuh obat kita kasih, nanti tetap dimonitor oleh Puskesmas,” lanjutnya.
Simak Video “Covid-19 Kembali Ngegas, Perlukah Pakai Masker Lagi?“
[Gambas:Video 20detik]
(suc/naf)